RAW vs DNG

RAW vs DNG pada Lightroom selalu menjadi perdebatan publik yang dibahas di berbagai buku dan forum, seperti halnya perdebatan menggunakan kamera Canon atau Nikon. Format DNG diciptakan oleh Adobe dengan tujuan membuat satu format standar (DNG) karena saat ini setiap produsen kamera mempunyai format file RAW sendiri, seperti CR2 Canon atau NEF Nikon. Ada pula kekhawatiran para produsen kamera tersebut di masa depan menciptakan format RAW baru dan mengabaikan format lama.

Sebelum mengambil keputusan format mana yang akan digunakan, ada baiknya Anda mengetahui secara jelas mengenai kelebihan menggunakan kedua format tersebut.

Kelebihan menggunakan RAW

  1. Proses impor foto lebih cepat.
    Bila Anda menggunakan RAW, proses impor foto otomotis menjadi lebih cepat karena tidak memerlukan proses konversi ke format DNG.
    (Baca: Cara Melakukan Impor Foto ke Lightroom)

  2. Format RAW bisa digunakan oleh semua software pengolah foto.
    Bila Anda menggunakan software pengolah foto selain Adobe, ada kemungkinan format DNG tidak didukung oleh software tersebut.

  3. Format RAW sebagai negatif digital.
    RAW dikenal juga sebagai negatif digital dalam dunia fotografi dan bagi seorang fotografer sangat penting menyimpan negatif fotonya. Bila Anda mengikuti beberapa perlombaan fotografi, biasanya panitia akan meminta file dalam format RAW dan tidak menerima format DNG. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah file format RAW yang sudah dikonversi menjadi format DNG tidak bisa dikembalikan lagi menjadi format RAW.

Kelebihan menggunakan DNG

  1. Ukuran file lebih kecil 15-20%.
    Menurut Adobe, ukuran file format DNG lebih kecil sekitar 15-20% dibandingkan dangan format RAW. Dengan demikian, Anda bisa menghemat kapasitas hard drive dengan menggunakan format DNG.

  2. Manajemen file yang efisien.
    Semua informasi metadata dan pengeditan yang dilakukan di Lightroom akan disimpan pada file DNG. Bila Anda menggunakan file RAW, informasi tersebut akan disimpan terpisah pada file XMP.

  3. Kemampuan mendeteksi kerusakan file.
    DNG mempunyai MD5 hashes yang mampu mendeteksi kerusakan pada file RAW.

Lantas, format file manakah yang saya rekomendasikan? Sebenarnya pilihan yang akan diambil sangat tergantung kebutuhan Anda. Bagi saya yang selalu menyimpan negatif digital (file orisinal) tentunya akan menggunakan format RAW. Pertimbangannya: bila menggunakan DNG, maka akan menghabiskan kapasitas hard drive untuk menyimpan file RAW juga. Dengan demikian, keuntungan menghemat kapasitas hard drive dengan menggunakan DNG karena ukuran file yang lebih kecil 15-20% jadi tidak berlaku bagi saya.

Tentunya Anda tidak harus setuju dengan saya dan mungkin mempunyai pertimbangan lain. Jadi, Anda menggunakan RAW atau DNG? Bagikan komentar dan pengalaman Anda di sini.

Related Post