21
2016Fotografi Landscape: Menggunakan Filter ND
Bagi seorang fotografer yang mempunyai hobi memotret landscape, filter ND atau Neutral Density merupakan salah satu filter yang wajib dimiliki. Saya selalu menggunakan filter ND ketika memotret landscape yang terdapat air di sekitarnya seperti air terjun, sungai dan laut.
Minggu lalu saya pergi ke Sekura, sebuah kota kecil di utara Kalimantan Barat. Kota tersebut terletak tidak jauh dari perbatasan Malaysia dan membutuhkan waktu tempuh sekitar 6 Jam dari Pontianak. Setelah melewati beberapa kota seperti Singkawang dan Sambas, perjalanan pun harus dilanjutkan dengan menyeberangi sungai menggunakan perahu menuju Sekura.
Menyeberangi sungai menggunakan perahu menuju Sekura
Kota ini dibangun di pinggiran sungai yang merupakan sesuatu yang umum terlihat di Kalimantan. Di musim penghujan seperti sekarang hampir setiap hari saya hanya mendapatkan langit yang gelap dengan awan hitam di sekitarnya. Sampai pada hari terakhir menjelang kepulangan kembali ke Jakarta, akhirnya keberuntungan sedikit memihak pada saya. Cuaca pagi itu agak cerah dengan kombinasi tekstur langit yang lumayan menarik dan matahari yang baru mulai terbit.
Saya bergegas mengambil tripod dan kamera untuk memotret sungai dari pinggiran kota. Foto pertama saya ambil tanpa menggunakan filter ND seperti tampak pada gambar di bawah. Saya menggunakan ISO 100, diafragma f/11 dan kecepatan rana atau shutter speed 1/4 detik untuk mendapatkan exposure yang tepat. Awan dan langit pada foto terlihat cukup menarik. Namun tidak demikian halnya dengan permukaan air pada sungai. Kecepatan rana 1/4 detik tidak cukup untuk membuat permukaan air terlihat selembut dan sehalus mungkin.
ISO 100, f/11, 1/4 detik
Menggunakan Filter ND
Saya membutuhkan kecepatan rana yang lebih lambat lagi untuk membuat permukaan air selembut kapas. Saya memasang filter ND400 yang bisa memperlambat kecepatan rana sekitar 8 stop sehingga sekarang saya bisa memotret dengan kecepatan rana 10 detik. Foto yang dihasilkan terlihat lebih menarik terutama pada sungai seperti tampak pada foto di bawah. Foto ini diambil dengan jeda hanya sekitar 1 menit dari foto pertama.
ISO 100, f/11, 10 detik
Filter ND terlihat agak gelap dan pekat yang berfungsi untuk membatasi intensitas cahaya yang masuk melalui lensa ke dalam sensor kamera. Semakin gelap dan pekat filter ND maka semakin banyak jumlah stop yang akan diturunkan. Biasanya filter ND menggunakan tambahan kode angka dibelakangnya untuk menjelaskan jumlah stop yang diturunkan. Sebagai contoh filter ND8 atau ND0.9 akan menurunkan sebanyak 3 stop. Anda bisa melihat rinciannya secara lengkap seperti tampak pada gambar di bawah.
Ketika Anda merasa bahwa langit lebih terang sedangkan daratan atau sungai lebih gelap maka Anda bisa menggunakan filter Graduated ND. Filter ini mempunyai dua sisi gelap yang berbeda untuk menyeimbangkan exposure antara langit dan daratan atau sungai. Anda juga bisa menggunakan fitur Graduated Filter pada Lightroom untuk memperbaiki dan mendapatkan exposure yang tepat dan berimbang. (Baca: Tip Membuat Langit Lebih Biru pada Foto)
Memotret Menggunakan Diafragma Kecil
Pada dasarnya semakin sedikit cahaya yang masuk melalui lensa ke dalam sensor kamera akan membuat Anda bisa menggunakan kecepatan rana yang lebih lambat. Selain menggunakan filter ND, cara lain untuk mengurangi intensitas cahaya tersebut adalah dengan menggunakan diafragma kecil atau bukaan lensa sempit.
Anda mungkin pernah mendengar ada yang menyarankan untuk memotret menggunakan diafragma terkecil agar mendapatkan kecepatan rana yang lebih lambat dan ketajaman foto yang merata. Teori ini pada dasarnya benar tapi saya sangat tidak menyarankan hal tersebut karena semua lensa mengalami penurunan ketajaman ketika memotret pada diafragma terkecil seperti f/22.
Pada kesempatan yang berbeda saya pernah lupa membawa filter ND dan mencoba memotret dengan menggunakan diafragma f/22 untuk mendapatkan kecepatan rana yang sangat lambat sekitar 2 detik. Alhasil air laut pada foto seperti tampak pada gambar di bawah memang lebih lembut tapi bila foto diperbesar maka terlihat sekali penurunan kualitas ketajamannya. Oleh karenanya saya sendiri biasanya memotret landscape menggunakan diafragma f/11 dan jarang sekali menggunakan diafragma f/16 sekalipun.
f22, 2 detik
Sekura memang bukan sebuah tempat wisata sehingga tidak banyak tempat yang terlalu spesial untuk dipotret. Namun sudah menjadi kebiasaan saya untuk memotret dan mengambil foto sebagus mungkin setiap kali saya mengunjungi sebuah tempat. Ini adalah salah satu cara saya untuk mengapresiasi dan menghormati tempat dan budaya penduduk lokal setempat. Sekarang saya bisa menunjukkan foto-foto saya kepada mereka sambil berkata, “Hey, Anda mempunyai kampung halaman yang indah sekali!”
Komentar Terbaru